Tokoh Dunia yang Berjuang untuk Pendidikan Anak – Pendidikan adalah hak dasar setiap anak, namun kenyataannya masih banyak anak di berbagai belahan dunia yang belum mendapatkan akses pendidikan layak. Di balik perjuangan global untuk pendidikan anak, terdapat sejumlah tokoh dunia yang berjuang tanpa lelah demi memastikan setiap anak punya hak untuk belajar dan berkembang.
Mereka berasal dari latar belakang berbeda—aktivis, pemimpin negara, bahkan mantan anak korban ketidakadilan pendidikan—namun memiliki misi yang sama: menjadikan pendidikan sebagai alat perubahan yang inklusif dan bermakna.
Tokoh Dunia yang Berjuang untuk Pendidikan Anak

1. Malala Yousafzai – Pejuang Pendidikan dari Pakistan
Nama Malala Yousafzai menjadi simbol global dalam perjuangan hak pendidikan anak perempuan. Di usia 15 tahun, ia ditembak oleh Taliban karena menentang larangan sekolah bagi anak perempuan di Pakistan. Aksinya yang berani membuat dunia tersentak dan memberi suara bagi jutaan anak perempuan yang tidak bisa bersekolah.
Setelah pulih, Malala terus melanjutkan misinya melalui Malala Fund, organisasi yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan. Ia menjadi penerima Nobel Perdamaian termuda di usia 17 tahun.
“Satu anak, satu guru, satu buku, dan satu pena dapat mengubah dunia.” — Malala Yousafzai
2. Kailash Satyarthi – Aktivis Anti Pekerja Anak dari India
Kailash Satyarthi telah menyelamatkan puluhan ribu anak dari jeratan kerja paksa dan eksploitasi. Ia meyakini bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri kemiskinan dan perbudakan anak.
Melalui gerakan Bachpan Bachao Andolan (Save Childhood Movement), ia membebaskan anak-anak dari kerja paksa dan memperjuangkan hak mereka untuk belajar. Bersama Malala, ia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
3. Fred Rogers – Tokoh Edukasi Anak lewat Media
Fred Rogers adalah tokoh TV dari Amerika Serikat yang dikenal melalui acara Mister Rogers’ Neighborhood. Lewat programnya, ia menyampaikan nilai-nilai pendidikan, empati, dan pembentukan karakter bagi anak-anak selama lebih dari 30 tahun.
Meski bukan aktivis lapangan, kontribusinya terhadap pendidikan moral anak-anak melalui media sangat besar. Ia percaya bahwa anak-anak layak mendapatkan konten yang mendidik dan menenangkan dalam dunia yang penuh ketidakpastian.
4. Angelina Jolie – Aktris dan Aktivis Pendidikan Pengungsi
Sebagai Duta Khusus UNHCR, Angelina Jolie tak hanya bicara soal krisis kemanusiaan, tapi juga berfokus pada pendidikan bagi anak-anak pengungsi. Ia aktif mengunjungi kamp-kamp pengungsi dan membangun sekolah di wilayah konflik seperti Suriah dan Afghanistan.
Melalui Jolie-Pitt Foundation dan kemitraan dengan berbagai organisasi internasional, ia mendorong agar anak-anak korban konflik tetap bisa mengenyam pendidikan meski dalam kondisi sulit.
5. Ban Ki-moon – Mantan Sekjen PBB yang Mengusung Pendidikan Inklusif
Selama menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (2007–2016), Ban Ki-moon menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan. Ia meluncurkan inisiatif “Education First” yang bertujuan mempercepat pencapaian pendidikan universal dan berkualitas.
Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal hak asasi, tapi juga pondasi untuk perdamaian, keadilan, dan pertumbuhan ekonomi global.
6. Michelle Obama – Penggagas Program Let Girls Learn
Sebagai mantan Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama mendirikan program Let Girls Learn yang mendorong akses pendidikan bagi anak perempuan di negara berkembang. Ia melakukan kampanye global, termasuk ke negara-negara seperti Liberia dan Maroko, untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membiarkan anak perempuan sekolah.
Michelle juga menulis buku “Becoming” yang mendorong anak-anak muda, terutama perempuan, untuk percaya diri dan tidak menyerah pada kondisi sosial yang membatasi pendidikan mereka.
7. Maria Montessori – Pelopor Pendidikan Anak Usia Dini
Maria Montessori adalah seorang dokter dan pendidik dari Italia yang menciptakan metode pembelajaran “Montessori” yang kini digunakan di ribuan sekolah di seluruh dunia. Ia menekankan pentingnya pembelajaran mandiri, eksplorasi, dan penghargaan terhadap keunikan setiap anak.
Metodenya telah membentuk cara pandang baru dalam mendidik anak usia dini, menekankan pada pembentukan karakter, kebebasan dalam belajar, dan pengembangan sosial-emosional.
8. Nelson Mandela – Pemimpin Afrika Selatan yang Percaya pada Pendidikan
Nelson Mandela dikenal luas sebagai pejuang anti-apartheid, tapi satu kutipan terkenalnya selalu dikenang dalam dunia pendidikan:
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.” — Nelson Mandela
Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan generasi muda dari siklus penindasan. Setelah menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan, ia fokus membangun sistem pendidikan yang lebih adil dan merata untuk semua ras.
Dampak Perjuangan Mereka
Perjuangan para tokoh ini telah memberikan dampak luar biasa bagi pendidikan global:
-
Meningkatkan kesadaran dunia terhadap ketimpangan akses pendidikan, terutama di negara berkembang.
-
Mendorong lahirnya kebijakan pendidikan inklusif dan anti diskriminasi.
-
Menginspirasi gerakan akar rumput yang memperjuangkan sekolah aman dan bebas biaya.
-
Membuka jalan bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan lewat pendidikan.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kita mungkin bukan tokoh dunia, tapi kita tetap bisa ambil bagian dalam perjuangan pendidikan anak:
-
Menjadi relawan pengajar di komunitas
-
Donasi buku atau alat belajar ke sekolah di daerah terpencil
-
Membagikan informasi tentang pentingnya pendidikan di media sosial
-
Mendukung anak-anak sekitar untuk terus semangat belajar
Penutup
Tokoh dunia yang berjuang untuk pendidikan anak menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kepedulian yang tulus. Mereka berasal dari berbagai latar belakang—guru, aktivis, pemimpin, bahkan korban ketidakadilan—namun memiliki satu kesamaan: keyakinan bahwa setiap anak berhak belajar, tumbuh, dan bermimpi.
Dari Malala hingga Mandela, kisah mereka menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan sekadar ilmu, tetapi juga harapan dan kebebasan.